Perlu diketahui bahwa suara ibu dan musik klasik dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dan bayi, serta merangsang penambahan berat badan bayi. Bayi2 yg mendapat terapi musik, ternyata perkembangan fisiknya lebih cepat dibanding mereka yg tidak diberi musik. Selain dari itu daya tahan mereka terhadap penyakitpun, ada jauh lebih besar daripada yg dimiliki oleh bayi2 yg tidak pernah diperdengarkan musik sama sekali.
Otak manusia terdiri dari dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja untuk fungsi logika, sequence, analisa , sedangkan otak kanan bekerja untuk tugas visual, ruang (geometric), creativity , mood, emotion, dll. Musik yg bagus akan menghasilkan ‘mood’ dan emosi yg bagus. Karena dia dapat dianalisa secara matematis, dan logic , maka manusia dapat mengembangkan musik itu lebih baik: creativity! Agar manusia mendapatkan ‘harmony’, maka kedua belah otak harus difungsikan.
Setiap orangtua tentu ingin mempunyai anak yg pandai, cerdas, dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Untuk mendapatkan itu semua, tidak hanya diperlukan gizi yg cukup, tetapi juga diperlukan stimulasi memadai sejak anak masih dalam kandungan. Stimulasi yg paling baik, dalam arti mendapat respons dari janin adalah suara ibu dan musik klasik. Pendapat ini berdasarkan penelitian pada tahun 1980-an yg dilakukan dr Alfred Tomatis, ahli psikolog, dan pendidikan dari Perancis. Penelitian itu menunjukkan, suara ibu dan musik klasik dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yg baru lahir.
Ketukan musik juga mempunyai efek terhadap kepandaian anak dalam matematika. Musik klasik dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya komponen suara atau beragam alat musik yg tergabung di dalamnya. Stimulasi musik klasik ini bisa mulai diberikan sejak janin itu berusia empat bulan. “Pada masa ini janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syaraf janin jadi sudah bisa memberikan respons pada stimulasi suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar